kubuka hatiku
satu demi satu
lembar demi lembar
kuseka butir demi butir
pasir-pasir pengganjal
jiwa gelisahku
kubuka hatiku
satu demi satu
lembar demi lembar
kubasuh seluruh kulitnya
dengan tisu lembut
penuh cairan cinta
kurekat hatiku
satu demi satu
lembar demi lembar
dan kusematkan iman
dan putihnya cinta
hingar-bingar dunia melenakan hasrat yang terlena,
hingga lupa makna dan tujuan akhir dunia
ketika sanubari membisikan kehangatan
meresap pada dinding-dinding kesunyian
ada ketenangan disana
disaat rasa penuh dengan nafsu
dia hadir 'tuk menentramkan jiwa
membelai mesra nurani terdalam
'hai, jiwa yang terlena
bangunkan bawah sadarku yang mati
yang terkubur nista yang fana
'tuk kembali mengenal Sang Penguasa






0 komentar:
Post a Comment